wanita sederhana yang punya cinta sederhana

Thursday, May 19, 2011

Darah Di Gaun Pengantinku

Dimanakah penjahat itu?
Dia telah memfitah bahwa aku telah memberikan gairah cinta kepadanya dan melupakan aku
Penjahat itu berpikir dia telah memperoleh kemenangan saat aku gagal menuju pelaminan
Seolah olah mengetahui rahasia cinta ,kematian dan kehidupan

Dimanakah pencemburu itu?
Dia telah menganggap kesetiaan begitu kerdil oleh kebiasaannya
Pencemburu itu menganggap kesetiaan begitu lemah dan pengecut
Sehingga tipu muslihat dijadikan jalan penengah

Dimanakah penipu itu?
Dia telah mengundang banyak orang untuk mendengarkan cerita-cerita kebohongannya
Penipu itu membuat simbol keberanian menjadi palsu
Seakan-akan suci telah mengampuni seluruh dosa manusia

Dimanakah ular berbisa itu?
Dia telah membuat langkah- langkah kaki mundur beberapa langkah
Ular berbisa itu membuat raga tak bergerak dan mulut tak mampu lagi berucap
Sehingga tak teruntai lagi doa yang mulia

Lihalah hasil rekayasamu hai pendusta...!!!
Seorang perempuan mengangkat sebilah pedang ke atas bagai seorang kehausan yang mengangkat cawan minuman ke dalam bibirnya
Menghujamkan pedang itu keras- keras tepat di dadanya
Badannya roboh bagai bunga bakung terpotong celurit

Jangan pendekat Pembohong...!!!
Darah segar telah mengalir dari dadaku  membasahi gaun pengantinku
Roh yang melingkar di atas kepalaku akan mencekik lehermu
Biarlah bumi yang lapar ini memakan tubuhku dalam satu terkaman
Biarlah bumi menyembunyikanku dari hantaman musim dingin sampai musim semi datang





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Darah Di Gaun Pengantinku

0 komentar:

Post a Comment