wanita sederhana yang punya cinta sederhana

Thursday, February 17, 2011

Pohon Kebencianku

Masih ingatkah kau tentang benih kebencian
Yang pernah kau suruh aku tuk menanamnya?
Walaupun berceceran  disepanjang  nafas  jalan
Kupunguti satu persatu dengan tangan lemahku
Lalu benih itu kusemai  diladang kehampaanku
Setiap saat ku sirami dengan airmata kepedihanku
Kupupuk dengan  kekecewaanku
Kurawat dengan ratap piluku
Lihatlah kini tunas itu mulai tumbuh
Menjelma menjadi pohon kebencian
Semakin besar pohon itu  semaikin besar pula rasa itu
Rantingnya  menghapus bayangmu
Dahannya menghilangkan jejakmu
Daunya  menyapu semua tentangmu
Dan akarnya  memendam  rasa kasihku
Tumbuhlah  terus  disudut  hatiku  pohon  kebencianku
Berbungalah demi perihku
Berbuahlah demi  kekecewaanku
Agar tak ada lagi cinta bermakna duka……





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pohon Kebencianku

0 komentar:

Post a Comment