wanita sederhana yang punya cinta sederhana

Thursday, February 17, 2011

Lara

Bibir ini bergetar bagai bunga kecil disapu angin pagi
Menggigil berlayar gelisah antara bukit kehampaan dan jurang kesunyian
Cinta putih yang pernah tersemaikan dari bening tatap matamu
Kini berubah warna menjadi panah api kemarahan
Dan siap menggosongkan seluruh kalbuku
Sebelah hatiku meronta
Separuh jiwaku pasrah
Gerimis airmata mulai menghantarkan resah berkepanjangan…
Luka ini pernah ada…
Dan belum sempat mongering
Kembali ditetesi secawan asam yang dicampur racun kemunafikan
Tetes demi tetes terasa teramat menyakitkan
Perih………….tak terobati
Kini aku seonggok raga seakan tak bernyawa
Terabaikan dan terluka………..





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Lara

0 komentar:

Post a Comment